Jumat, 26 Oktober 2012

Bilangan Asam


PENGARUH BILANGAN ASAM TERHADAP
HIDROLISA MINYAK KELAPA SAWIT
Minyak sawit (Crude Palm Oil) adalah salah satu jenis trigliserida yang banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan gliserin dan asam lemak, disamping minyak inti sawit (Crude Palm Hemel Oil), minyak kelapa kopra (Crude Coconut Oil). Masing-masing trigliserida tersebut diatas memiliki spesifikasi yang berbeda-beda dan dapat dipilih sebagai bahan baku sesuai dengan produk asam lemak yang ingin dihasilkan dari proses hidrolisa.Minyak sawit (Crude Palm Oil) yang digunakan sebagai bahan baku proses hidrolisa harus memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Bilangan asam (AV, Acid Value), mgKOH/g = 10,0
Bilangan penyabunan (SV, Safonificition Value), mgKOH/g = 195-205
Bilangan iodium (IV, Iodin Value), g/100g = 44-54
Kandungan air, % berat = 0,3 mol
Pengotor tak terlarut, % berat = 0,3 mol
Materil tak tersabunkan % berat = 2,5 mol
Distribusi karbon, % berat
C12 = 1,0 mol
C14 = 2,0 mol
C16 = 43-47 mol
C18 = 3-6 mol
C18,1 = 35-45 mol
C18,2 = 5-15 mol
Kualitas minyak sawit tersebut diatas harus tetap dipertahankan, karena perubahan pada kualitas tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas asam lemak dan gliserin yang dihasilkan dari proses hidrolisa atau splitting atau pemasakan asam lemak dan gliserin dari trigliserida minyak sawit.
Perubahan kualitas bahan baku minyak sawit yang digunakan pada hidrolisa juga berpengaruh pada pemakaian steam bertekanan tinggi. Pada akhimya sangat berpengaruh pada pemakaian bahan bakar pada boiler yang digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi sampai 64 BAR. 


Read More :Bilangan Asam.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar