PENGARUH
BILANGAN ASAM TERHADAP
HIDROLISA
MINYAK KELAPA SAWIT
Minyak sawit
(Crude Palm Oil) adalah salah satu jenis trigliserida yang banyak digunakan
sebagai bahan baku pembuatan gliserin dan asam lemak, disamping minyak inti
sawit (Crude Palm Hemel Oil), minyak kelapa kopra (Crude Coconut Oil). Masing-masing
trigliserida tersebut diatas memiliki spesifikasi yang berbeda-beda dan dapat
dipilih sebagai bahan baku sesuai dengan produk asam lemak yang ingin
dihasilkan dari proses hidrolisa.Minyak sawit (Crude Palm Oil) yang digunakan
sebagai bahan baku proses hidrolisa harus memiliki spesifikasi sebagai berikut
:
Bilangan asam (AV, Acid Value), mgKOH/g = 10,0
Bilangan penyabunan (SV, Safonificition Value),
mgKOH/g = 195-205
Bilangan iodium (IV, Iodin Value), g/100g = 44-54
Pengotor tak terlarut, % berat = 0,3 mol
Materil tak tersabunkan % berat = 2,5 mol
Distribusi karbon, % berat
C12 = 1,0 mol
C14 = 2,0 mol
C16 = 43-47 mol
C18 = 3-6 mol
C18,1 = 35-45 mol
C18,2 = 5-15 mol
Kualitas minyak sawit tersebut diatas harus tetap
dipertahankan, karena perubahan pada kualitas tersebut dapat menyebabkan
menurunnya kualitas asam lemak dan gliserin yang dihasilkan dari proses
hidrolisa atau splitting atau pemasakan asam lemak dan gliserin dari
trigliserida minyak sawit.
Perubahan kualitas bahan baku minyak sawit yang
digunakan pada hidrolisa juga berpengaruh pada pemakaian steam bertekanan
tinggi. Pada akhimya sangat berpengaruh pada pemakaian bahan bakar pada boiler
yang digunakan untuk menghasilkan uap bertekanan tinggi sampai 64 BAR.
Read More :Bilangan Asam.doc
Read More :Bilangan Asam.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar