Pemakaian
Kitosan Limbah Udang Windu sebagai Matriks Pendukung pada Imobilisasi Papain
ABSTRAK
Telah
dilakukan imobilisasi papain (EC.3.4.22.2) pada kitosan dari limbah udang
dengan metode adsorpsi dan metode carrier crossling menggunakan kation magnesium
sebagai agen bifungsional. Proses adsorpsi magnesium pada kitosan dilakukan
pada pH 7, engan waktu interaksi 2 jam.
Proses imobilisasi papain pada matriks kitosan dilakukan pada pH 7, konsentrasi
papain 20 mg/mL dengan waktu interaksi 12 jam. Papain imobil menunjukkan
karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan papain yang tidak
diimobilisasi. Stabilitas termal papain imobil relatif lebih tinggi bila
dibanding papain bebas. Papain imobil mampu digunakan secara berulang sebanyak
6 kali.
PENDAHULUAN
Kemajuan bidang bioteknologi dan
industri, memungkinkan dilakukannya berbagai upaya untuk memanfaatkan
proses-proses enzimatis. Enzim mempunyai sifat yang potensial untuk
dimanfaatkan, antara lain daya katalitiknya yang besar dan spesifitasnya
terhadap substrat dari reaksi yang dikatalisisnya (Lehninger, 1999).
Pada industri yang menggunakan enzim
tersebut, 59% enzim yang digunakan adalah kelompok protease, dimana salah
satunya adalah papain. Papain dapat menghidrolisa ikatan peptida pada residu
asam α-amino seperti tirosin, lisin, glutamin, histidin dan glisin.
Papain merupakan protease sulfihidril,
yang mempunyai residu sulfihidril (SH) pada situs aktifnya.n dilarutkan dalam air, sehingga enzim bercampur
dengan substrat (Sarah, 2001; Agustini, 2001). Cara ini memiliki kelemahan
karena nzim hanya digunakan sekali pakai. Secara teknis sangat sulit untuk
memisahkan enzim dan produk dan mendapatkan kembali enzim yang aktif diakhir
reaksi. Umumnya setelah reaksi selesai, enzim diinaktifkan dengan pemanasan,
pengubahan pH, atau cara lain yang dapat menyebabkan enzim terdenaturasi
(Chibata,1978).
Salah satu cara mengatasi kelemahan
dalam penggunaan enzim tersebut adalah melalui imobilisasi enzim yaitu mengikatkan
enzim pada bahan pendukung yang tidak larut air. Enzim dapat membentuk ikatan
ionik, kovalen, ikatan silang atau terjebak pada bahan pendukung. Pada saat
digunakan, enzim imobil dapat berfungsi sebagai katalis tanpa ikut terlarutdalam
substrat (Darwis dan Sukara, 1990). Setelah proses selesai, enzim imobil dapat
dipisahkan dari produk dan diperoleh kembali, sehingga enzim imobil dapat
dipakai berulangkali Beberapa matriks pendukung yang dapat digunakan pada
proses imobilisasi enzim antara lain bentonit, sheparose, gelatin dan kitosan.
Pada penelitian ini digunakan kitosan sebagai matriks pendukung pada
imobilisasi papain.
Kitosan merupakan hasil deasetilasi
kitin, sedangkan kitin dapat diisolasi dari serangga dan jamur, kerangka dan
cangkang hewan golongan Artropoda, Molusca, Nematoda, dan Crustacea.
Pada penelitian ini kitin diisolasi dari cangkang udang. Pada industri
pengolahan udang disamping menghasilkan produk utama berupa udang bersih juga
menghasilkan limbah, berupa cangkang udang yang sangat potensial
sebagaipencemar lingkungan. Limbah udang dapat mencapai 30% sampai 40% dari
berat udang. Limbah cangkang udang ini masih mengandung protein, karbohidrat
dan mineral. Jika dibuang begitu saja, akan mengalami denaturasi protein dan
hidrolisis secara alami. Proses tersebut menghasilkan bau busuk, meningkatkan
BOD air,sehingga menurunkan kualitas air (Indra, 1994 ). Sebagai matriks
pendukung pada proses imobilisasi enzim, kitosan mempunyai beberapa keuntungan
karena mudah didapat, prosedur isolasinya mudah, tidak beracun dan tidak
membahayakan. Kitosan mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain hydrophilicity,
biocompatibility, biodegradability, sifat anti bakteri dan
mempunyai afinitas yang besar terhadap enzim (Sun, 1994). Kitosan merupakan polimer
alam yang dapat berikatan secara crosslink apabila ditambahkan cosslinked
agent misalnya glutaraldehid, glioksal atau kation Cu2+ ( Sarah, 2001).
Proses imobilisasi enzim dengan kitosan yang telah mengalami crosslinked disebut
sebagai imobilisasi tipe pengikatan carrier –crosslinked. Pada
penelitian ini cosslinked agent yang digunakan adalah kation
magnesium(II).
Link Download : pH Meter.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar